Kolesterol Itu Jahat? Apa Benar Begitu? Mari Kita Kenalan Dengan Senyawa Pembentuk Steroid Ini


Kolesterol jahat

Kolesterol. Apa yang terbesit dalam benak kita saat mendengar kata Kolesterol? Kalau Ipeh, mikirnya makanan seperti pempek, bakso aci sampai seblak. Terus yang paling sering tampak itu adalah ukuran tubuh yang gemuk (kayak Ipeh #ehe). 

Hippocrates yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan pernah berkata, "orang gemuk lebih cepat meninggal". Duh, sedih pastinya kalau terngiang-ngiang pernyataan ini. 

Tapi, dahulu itu justru pernyataan ini enggak digubris. Soalnya, waktu Hippocrates masih eksis, ukuran tubuh yang subur justru menandakan seseorang itu makmur. Mampu. Berada. Bahkan, banyak para Raja dan bangsawan digambarkan bertubuh gemuk pada masa itu.

Dari perkataan Bapak Ilmu Pengetahuan inilah akhirnya ukuran tubuh seseorang yang berlebihan menjadi 'warning' tersendiri yang selalu dikaitkan dengan beragam penyakit. Mulai dari Kolesterol, Diabetes Melitus sampai Tekanan Darah Tinggi. Yah, walaupun enggak bisa dipungkiri juga. Kalau penyakit tersebut pun menyerang orang dengan tubuh kurus.

Jadi, apa iya kolesterol sejahat dan semenyeramkan itu?


Apa Sebenarnya Kolesterol Itu?

Biar makin paham, kita kenalan dulu yuk. Apa sih kolesterol? Jadi, kolesterol itu sebenarnya adalah komponen lemak kompleks yang dibutuhkan banget sama tubuh kita. Soalnya, kalori yang tinggi di dalamnya membantu banget untuk pembentukan hormon steroid.

Selain itu, kolesterol juga berfungsi untuk membentuk dinding bagi sel-sel dalam tubuh kita. Serta membantu organ pencernaan dengan membuat asam empedu yang tugasnya mengurai makanan di dalam usus.

Nah, karena kolesterol sendiri memang dibutuhkan banget sama tubuh kita. Dan tubuh memproduksi sendiri 80% kolesterol yang dihasilkan oleh organ hati kita. Dan sisanya inilah sebesar 20% yang masuk melalui makanan. Udah kebayang, kan? Kolesterol yang darimana nih yang harus dikurangi?

Kebanyakan kolesterol yang masuk dan sering menjadi penyebab masalah kesehatan itu dari makanan yang berlebihan. Perlu diketahui ya, kalau kolesterol itu hanya bisa diproduksi oleh manusia dan hewan. Untuk tumbuhan tidak memproduksi kolesterol yang sama dengan tubuh kita dan hewan. Namun, tumbuhan juga ada yang jenisnya sama dengan kolesterol hanya saja tubuh manusia tidak membutuhkan senyawa ini jadi diabaikan.

Makanan seperti daging ayam, sapi, kambing, ikan serta unggas (juga dari daging babi) merupakan makanan yang memiliki kandungan kolesterol. Sebab memang kolesterol tersebut terkandung di dalam sel-sel hewan tersebut. Agar enggak berlebihan kandungan kolesterol dalam darah, karena itu dokter sering mengingatkan untuk mengurangi protein dalam jumlah tertentu.

Jika kolesterol dalam tubuh berlebihan sampai mencapai batas yang maksimal. Akan menimbulkan kondisi penyempitan atau pengerasan pembuluh darah karena lemak-lemak jahatnya menempel di dindingnya. Penyempitan ini bisa mengakibatkan jantung sulit untuk memompa darah. Sehingga terjadi serangan jantung. Atau jika penyempitan ini terjadi di otak, bisa mengakibatkan kelumpuhan atau stroke.

Dan penyakit serangan jantung serta stroke ini merupakan penyakit yang paling banyak diderita di negara maju maupun negara berkembang. Biar terhindar dari dua penyakit tersebut. Sebelum mengenal cara mengatasi dan menanganinya. Baiknya kita kenalan lagi lebih lanjut. Supaya semakin paham dengan senyawa yang bernama kolesterol ini.


Berkenalan Dengan Jenis Kolesterol Biar Semakin Paham

Selain terbayang serangan jantung dan stroke. Setiap mendengar nama kolesterol, yang terbayang itu makanan lezat, usia yang menua sampai berat badan berlebih. Momok kolesterol cenderung menakutkan setiap terdengar. 

Namun, kolesterol yang diproduksi secara alami dalam tubuh inilah yang juga berfungsi membentuk membran sel, pembentukan hormon sampai vitamin D. Dan kolesterol membutuhkan protein agar mudah disalurkan di dalam darah.

Protein yang bertugas mengantarkan kolesterol pun berbeda-beda. Masing-masing memiliki peranan yang tidak sama satu sama lain. Oleh karena itu, protein ini dibedakan ke dalam beberapa jenis.

Pertama bernama LDL yang bertugas membawa kolesterol dalam darah. Jenis ini sering disebut sebagai lemak jenuh dan dikenal juga sebagai kolesterol jahat. Saking jahatnya, protein jenis inilah yang bisa menyumbat pembuluh darah atau otak yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke. Biasanya terdapat di mentega, krim, gajih, sosis, dan kulit ayam.

Kedua adalah HDL yang bertugas mengantarkan kolesterol menuju hati. Sering disebut sebagai kolesterol baik karena semakin tinggi kadarnya maka semakin rendah kemungkinan terkena serangan jantung. Biasanya terdapat di dalam minyak ikan dan biji-bijian.

Selain LDL dan HDL, harus juga mengenal jenis lemak yang terdapat dalam tubuh bernama trigliserida. Tingginya kadar trigliserida inilah yang bisa memicu tingginya kadar kolesterol. Cara mengatasinya yaitu dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat.


Kesimpulan

Sebelum mengatakan benci atau tidak pada kolesterol. Memang lebih baik kalau kita mengenal lebih baik apa kolesterol itu? Biar lebih paham sehingga enggak salah sampai menghindari kolesterol baik. Kan sayang kalau begitu, ya?

Kalau sudah mengenal sedikit tentang kolesterol. Selanjutnya bisa mengenal makanan apa saja yang bisa menurunkan kadar kolesterol. Atau makanan yang bisa memicu tingginya kadar kolesterol. Jadi, bukan dengan menghindari kolesterolnya. Tapi, memilih cara memasak jenis makanan tertentu dan pintar-pintar memilih bahan makanan sehari-hari.

Postingan Terkait